Fashion Jepang, Harajuku 原宿
Konichiwa Minna!
Kali ini NJK akan membahas fashion yang sangat terkenal dari jepang yaitu Harajuku. Harajuku sebenarnya berasal dari nama sebuah area di sekitar Stasiun JR Harajuku, distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini lebih dikenal sebagai tempat anak muda berkumpu. Istilah 'Harajuku; lebih mengacu pada arti: 'Street Fashion' yang tidak umum. Bahkan tanpa batasan, contohnya model fashion 'tabrak lari', 'gak nyambung', 'aneh', dan 'berlebihan'. Keunikkan gaya Harajuku adalah menonjolkan gaya tata-rias dan berbusana ekstrim, dengan berbagai ide dan kreatifitas, seperti Gothic, Lollita, bahkan "cosplay" atau "impersonator"bahkan kombinasinya. Tidak ada komitmen resmi mengenai gaya Harajuku. Harajuku itu bebas dan dalam Harajuku itu tidak dibatasi dengan hal atau ide apapun.
Berikut kami akan memberikan beberapa contoh dari jenis-jenis Harajuku Style :
1. Harajuku Style
Harajuku
style adalah induk dari seluruh fashion unik Jepang saat ini. Berpusat pada
area sekitar stasiun kereta api Harajuku, banyak generasi muda Jepang
menampilkan fashion unik yang berbeda dan tetap trendy. Seakan kawasan Harajuku
menjadi catwalk raksasa dan pusat perhatian dunia.
Bahkan kini fashion Harajuku sudah memiliki begitu banyak produk dan clothing brand yang sampai dijual di Eropa dan Amerika Serikat. Pakaian, tata rambut sampai make up yang berbeda, membuat Harajuku style semakin populer.
Bahkan kini fashion Harajuku sudah memiliki begitu banyak produk dan clothing brand yang sampai dijual di Eropa dan Amerika Serikat. Pakaian, tata rambut sampai make up yang berbeda, membuat Harajuku style semakin populer.
2. Lolita
Memakai rok gaun dengan kerah tinggi, topi dan payung berbulu adalah salah satu ciri khas style Lolita. Seakan sekumpulan gadis ini adalah lulusan sekolah sutradara film Tim Burton dari jaman Victoria. Style Lolita kini bahkan sudah berkembang ke Gothic Lolita, masih dengan rok-rok lebar, hanya Gothic Lolita dominan berwarna hitam. Style Lolita timbul dari penolakan para gadis di Jepang di mana para pria berpikir bahwa gadis cantik itu harus berpakaian super seksi. Sehingga Lolita lebih mengedepankan pakaian anggun dan kesan cute dari trend fashion 200 tahun lalu.
3. Gyaru
Diambil dari bahasa Inggris yaitu, ‘gal’, Gyaru sendiri diciptakan untuk para wanita muda yang berani mewarnai rambut mereka dengan nuansa perak dan juga pirang serta make up yang tentunya akan memberikan kesan kulit gelap namun tetap colorful. Para penganut gaya Gyaru ini ternyata lebih menampilkan sisi seksi mereka. Gyaru sendiri memiliki banyak macam style.
4. Kawaii & Decora
Decora atau “Decoration” adalah gaya Jepang yang bercirikan pakaian dan aksesoris dengan warna-warna cerah, pemakaian banyak jepit rambut dengan hiasan dan pita. Aksesoris lainnya yang biasa disertakan dalam gaya ini adalah boneka plasik ataupun boneka yang berbulu, serta perhiasan yang bisa menimbulkan bunyi ketika sang pemakai bergerak. Sedangkan Kawaii, yang dalam Bahasa Jepang berarti cantik atau imut, dalam hal gaya Harajuku memiliki arti seseorang yang memakai pakaian yang terlihat seperti untuk anak-anak atau gaya yang menonjolkan kelucuan/keimutan orang yang menggunakan pakaian tersebut. Ciri-cirinya adalah baju dengan banyak kerutan, warna pastel atau warna-warna terang, penggunaan aksesoris, termasuk mainan atau boneka berukuran besar, serta tas yang menampilkan karakter anime.
5. Cosplay
Cosplay sendiri singkatan dari Costume Play. Subkultur Harajuku yang berpakaian ala karakter manga, anime, dan game di Jepang. Di kawasan Akihabara, Tokyo, bahkan ada juga loh cafe Cosplay tempat para berkumpulnya penggemar style ini. Event Cosplay sendiri juga sudah diapresiasi sampai di luar negeri. Toko-toko penjual aksesoris Cosplay juga bisa kita temukan di berbagai daerah modern. Mereka yang berpakaian Cosplay seakan karakter yang timbul langsung dari Inuyasha, Naruto, Bleach, sampai Final Fantasy.
6. Visual Kei
Jepang memiliki Visual Kei yang begitu keren. Visual Kei dianggap banyak orang sebagai gerakan dari musisi rock Jepang (JRock) yang tampil dengan kostum yang rumit dan detail, gaya yang eksentrik, atau aneh, tampilan dan rambut yang ditata sedemikian rupa, serta penggunaan make-up yang mencolok yang terkadang berkesan androgini. Visual Kei sendiri sudah banyak di pengaruhi oleh gaya busana dikawasan Harajuku, bagi mereka yang berkumpul di Jingu Bashi (jembatan yang menghubungkan Harajuku dengan Meiji Shrine). Salah satu band pengusung Visual Kei paling populer di dunia adalah L’Arc~en~Ciel.
7. Yankii
Mereka penyuka Yanki style adalah sekelompok orang yang mewarnai rambut menjadi pirang dan oranye. Pilihan hidup kalangan Yankii juga cukup bebas, cuek dan terkadang tidak mengikuti aturan yang berlaku. Style seperti ini sering dianggap sebagai ‘hantu’ dalam kebudayaan modern Jepang. Dimulai di akhir era 80-an, Yankii lebih dikenal sebagai style punk Jepang yang tak menjalani hidup bebas dan menerobos paradigma.
8. Gyaruo [Male Host]
Kalau Gyaru style lebih dipakai perempuan, nah, Gyaruo style dipilih oleh generasi muda pria di Jepang. Memakai pakaian mahal, parfum mahal, dan tata rambut ala eksekutif muda, Gyaruo identik dengan pria muda yang menghabiskan waktu di klub bersama perempuan lebih tua.
Memakai rok gaun dengan kerah tinggi, topi dan payung berbulu adalah salah satu ciri khas style Lolita. Seakan sekumpulan gadis ini adalah lulusan sekolah sutradara film Tim Burton dari jaman Victoria. Style Lolita kini bahkan sudah berkembang ke Gothic Lolita, masih dengan rok-rok lebar, hanya Gothic Lolita dominan berwarna hitam. Style Lolita timbul dari penolakan para gadis di Jepang di mana para pria berpikir bahwa gadis cantik itu harus berpakaian super seksi. Sehingga Lolita lebih mengedepankan pakaian anggun dan kesan cute dari trend fashion 200 tahun lalu.
3. Gyaru
Diambil dari bahasa Inggris yaitu, ‘gal’, Gyaru sendiri diciptakan untuk para wanita muda yang berani mewarnai rambut mereka dengan nuansa perak dan juga pirang serta make up yang tentunya akan memberikan kesan kulit gelap namun tetap colorful. Para penganut gaya Gyaru ini ternyata lebih menampilkan sisi seksi mereka. Gyaru sendiri memiliki banyak macam style.
4. Kawaii & Decora
Decora atau “Decoration” adalah gaya Jepang yang bercirikan pakaian dan aksesoris dengan warna-warna cerah, pemakaian banyak jepit rambut dengan hiasan dan pita. Aksesoris lainnya yang biasa disertakan dalam gaya ini adalah boneka plasik ataupun boneka yang berbulu, serta perhiasan yang bisa menimbulkan bunyi ketika sang pemakai bergerak. Sedangkan Kawaii, yang dalam Bahasa Jepang berarti cantik atau imut, dalam hal gaya Harajuku memiliki arti seseorang yang memakai pakaian yang terlihat seperti untuk anak-anak atau gaya yang menonjolkan kelucuan/keimutan orang yang menggunakan pakaian tersebut. Ciri-cirinya adalah baju dengan banyak kerutan, warna pastel atau warna-warna terang, penggunaan aksesoris, termasuk mainan atau boneka berukuran besar, serta tas yang menampilkan karakter anime.
5. Cosplay
Cosplay sendiri singkatan dari Costume Play. Subkultur Harajuku yang berpakaian ala karakter manga, anime, dan game di Jepang. Di kawasan Akihabara, Tokyo, bahkan ada juga loh cafe Cosplay tempat para berkumpulnya penggemar style ini. Event Cosplay sendiri juga sudah diapresiasi sampai di luar negeri. Toko-toko penjual aksesoris Cosplay juga bisa kita temukan di berbagai daerah modern. Mereka yang berpakaian Cosplay seakan karakter yang timbul langsung dari Inuyasha, Naruto, Bleach, sampai Final Fantasy.
6. Visual Kei
Jepang memiliki Visual Kei yang begitu keren. Visual Kei dianggap banyak orang sebagai gerakan dari musisi rock Jepang (JRock) yang tampil dengan kostum yang rumit dan detail, gaya yang eksentrik, atau aneh, tampilan dan rambut yang ditata sedemikian rupa, serta penggunaan make-up yang mencolok yang terkadang berkesan androgini. Visual Kei sendiri sudah banyak di pengaruhi oleh gaya busana dikawasan Harajuku, bagi mereka yang berkumpul di Jingu Bashi (jembatan yang menghubungkan Harajuku dengan Meiji Shrine). Salah satu band pengusung Visual Kei paling populer di dunia adalah L’Arc~en~Ciel.
7. Yankii
Mereka penyuka Yanki style adalah sekelompok orang yang mewarnai rambut menjadi pirang dan oranye. Pilihan hidup kalangan Yankii juga cukup bebas, cuek dan terkadang tidak mengikuti aturan yang berlaku. Style seperti ini sering dianggap sebagai ‘hantu’ dalam kebudayaan modern Jepang. Dimulai di akhir era 80-an, Yankii lebih dikenal sebagai style punk Jepang yang tak menjalani hidup bebas dan menerobos paradigma.
8. Gyaruo [Male Host]
Kalau Gyaru style lebih dipakai perempuan, nah, Gyaruo style dipilih oleh generasi muda pria di Jepang. Memakai pakaian mahal, parfum mahal, dan tata rambut ala eksekutif muda, Gyaruo identik dengan pria muda yang menghabiskan waktu di klub bersama perempuan lebih tua.
Leave a Comment